Kamis, 14 November 2013

Cerita Roman "Mau Jujur Kok Susah?" part 2

ini lanjutan ceritanya, selamat membaca ! :))

Keesokan harinya, aku jadi merasa semakin bersalah. Akhirnya, ku putuskan untuk mencoba bekerja selama kurang lebih 6 hari itu. Tetapi, masalahnya, apakah aku harus meminta izin ke Kakek dan Nenek. Dan, bila mereka tidak mengizinkanku, bagaimana aku bisa membeli kebutuhan yang masih kurang? Aku bingung akan semua ini >< .

"Gimana nih, aku bingung banget!" curhatku ke Della, temanku.
"Kalau menurutku yaa, mending kamu jujur aja sama Kakek dan Nenek. Soalnya, MOS kan tinggal 6 hari lagi." nasihat Della.

Sebenarnya, aku juga sempat berfikir seperti itu. Tetapi, aku justru kembali berfikir ke rencana awal.

"Tapi Del, aku takut kalo jujur sama Kakek. Biasanya, kalo aku bohong 1 kali aja sama Kakek, ya udah! Terima risiko! Nyuci baju Kakek sama Nenek selama 2 bulan." kataku

Tapi aku bertanya dalam hatiku, apakah benar kata-kata yang aku lontarkan kepada Della. Lalu dengan cepat aku meminta maaf kepada Della.

*segini dulu yaaaaaaaa. mataku udah ngantuk *hoambh
sayonara :D

Rabu, 13 November 2013

Cerita Roman "Mau Jujur Kok Susah?"

Mau Jujur Kok Susah?

Namaku Rena. Renata Emilia, itulah nama lengkapku. Aku hanya tinggal bersama nenek dan kakekku. Mau tahu orang tuaku dimana? Kalau ibuku, meninggal sejak melahirkanku. Kalau ayahku, dia sudah memilih untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Kinii umurku menginjak 15 tahun. Perubahan yang menonjol mulai aku rasakan.

Tahun ini, aku lulus dari SMP. Aku mendapatkan nilai yang cukup memuaskan. Akhirnya, ku pilih SMA Dharma Bakti sebagai tempat menimba ilmuku selanjutnya. Ternyata, yang melanjutkan ke sana tidak hanya aku, lho. "Kamu sekolah di sini juga?" tanyaku kepada Della, salah satu temanku. "Iya, Ren. Aku sekolah di sini :)" jawab Dela. Tetapi sayang, sahabatku tidak bisa melanjutkan sekolah lagi, karena faktor ekonomi.

"1,2,3, Waaah, tinggal 7 hari lagi, Kek!" seruku
"Emangnya ada apa, Ren? Kok sampe ngomongnya keras-keras gitu?" tanya Kakek dengan nada sedikit marah.
"Sebentar lagi, Rena mau MOS, Kek. Masa Orientasi Sekolah." jawabku
"Oalaaaaahhhh.... mau MOS? Udah kamu siapin kebutuhannya, Ren?" tanya Kakek
"Emmmmm.... U-udah Kek." jawabku sedikit gugup.

Sebenarnya, ada sih, beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi. Tetapi, aku takut untuk bicara sejujurnya kepada Kakek dan Nenek. Melihat kondisi ekonomi mereka, aku jadi tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku akan diam saja seperti ini?





*cerita selanjutnya ada di Part selanjutnya juga ^^